Tugas Serta Tanggung Jawab Seorang PPIC

Haloo, bagi anda yang baru masuk dalam dunia industri, mungkin sedikit bingung mengenai apa saja tugas dan tanggung jawab seorang PPIC. 


Langsung saja, pada Umumnya Staff Production Planning and Inventory Control memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
  1. Memimpin dan bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan di Bagian PPIC dan Bagian Gudang. Job aktivitas di PPIC termasuk pengendalian persediaan, pengendalian produksi perencanaan, dan kontrol pengiriman. Job aktivitas di gudang, termasuk bahan yang masuk, penyimpanan, penyediaan, dan pengiriman.
  2. Membuat rencana kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis Departemen PPIC pada rencana bisnis perusahaan.
  3. Membuat laporan kegiatan. Laporan ini disampaikan kepada Top Management di Management Review bulanan.
  4. Bertanggung jawab untuk Program Pengurangan Biaya di Departemen PPIC.
  5. Bertanggung jawab untuk perbaikan terus-menerus di Departemen PPIC.
  6. Bertanggung jawab untuk pengembangan sumber daya manusia di Departemen PPIC.
Bagi anda yang baru akan menjabat sebagai staff  Production Planning and Inventory Control (PPIC), dan belum tahu tentang fungsi dan tugas dari posisi jabatan tersebut, semoga sedikit penjelasan tentang Tugas Dan Fungsi Staff PPIC ( Production Planning Inventory Control ) dapat membantu anda dalam mengetahui Tugas Dan Fungsi Staff PPIC di suatu perusahaan.

Terimakasih.

Mengenal Bagian Bagian Job Department PPIC

Fungsi Dan Tugas Staff PPIC - PPIC merupakan kepanjangan dari Production Planning Inventory Control, memiliki Fungsi Planning dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh orang yang menduduki jabatan sebagai staff PPIC ( Production Planning and Inventory Control ). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.

Inventory atau barang persediaan merupakan aset perusahaan yang berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual. Karena inventory disimpan di gudang, maka manajemen inventory dan gudang sangat berkaitan.

Lalu apa saja bagian pekerjaan yang di handel oleh seorang manajer PPIC...
Di simak ya;

  1. Production Planner (MPS)
  2. Inventory Planner (MRP)
  3. Outsource Planner (Makloon)
  4. Delivery/Distribusi

Beberapa perusahaan memang menggunakan 4 Divisi diatas untuk memenuhi job PPIC, namun semua kembali kepada kebijakan perusahaan serta jenis produksi yang ada. Bagi anda yang baru/mencoba masuk PPIC serta yang belum tahu bagian-bagiannya, semoga informasi diatas bisa membantu. Terimakasih.


Alur Kerja, Cara Planning, Monitoring dan Arrange Order Dalam PPIC

Planning  dan Monitoring  Proses Produksi

Mari memasuki intinya. PPIC menjadi  semacam Conection point dan Gate, antara dunia luar  dan Internal perusahaan dalam  konteks realisasi produk. PPIC harus memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal ke Sales/Marketing, untuk diteruskan ke Customer. 

Sama dengan dikehidupan sehari-hari, misal kita di posisi customer, mau beli Gado-gado, kalo penjualnya lambat dan gak jelas kapan selesainya, setiap ditanya jawabannya tidak tahu atau berulangkali  sampaikan,”maaf saya cek dulu”, hampir tidak ada kepastian kapan selesainya dan berapa banyak yang bisa diselesaikan. Ini baru masalah gado-gado lho ya. Dalam sebuah industri, bisa saja final product perusahaan kita menjadi material bagi industri lainnya.  

Misal Industri kancing dan resleting menjadi material bagi industri Garment.  Inilah salah satu konsep dari “customer satisfaction” .  Customer  tidak bisa melihat langsung ke dalam “dapur” anda, tapi  bagaimana  meresponse datangnya order, akan memberikan gambaran seberapa kuat kemampuan manufacturing perusahaan anda. Disinilah  vitalnya peranan PPIC dan Sistem Informasi  dalam proses planning dan monitoring .
Tahapan dalam planning dan monitoring proses produksi.

Arrange Order

Ini  merupakan tahap awal dari planning, yaitu menerima order dari Sales. Order ini bisa berupa  direct order dari customer, atau  pembuatan stock untuk buffer saat peak season. Kombinasi Make To order (MTO) dan Make To Stock (MTS). Beberapa perusahaan menyebutnya Schedulling Rencana induk atau pembuatan Master Planning Schedule (MPS). Schedulling ini masih belum detail, masih bersifat global dan memiliki periode yang panjang 3 – 6 bulan. Data-data di MPS sangat penting untuk memberikan informasi ke bagian produksi untuk mempersiapkan resourcesnya, dan ke bagian purchasing  untuk mempersiapkan material.

Meski masih didalam scope PPIC, beberapa perusahaan yang sudah terintegrasi sistem informasinya, memberikan tugas input arrange order ke bagian sales. Lho koq bisa…. Inilah  keunggulan penerapan sistem informasi yang integral. Purchase  order dari Customer, langsung diinput oleh sales, dan “real time” langsung masuk kedalam  Master Planning Schedulle. Bayangkan  tinggal 1 klik saja, sistem sudah melakukan arrange order secara automatis. Bagaimana melakukannya ?

Konsep dasarnya sebagai berikut. Dasar dari konsep ini, yaitu menyerahkan pekerjaan reguler pada sistem. Karena logika manusia sulit untuk mengolah informasi yang begitu banyak dan dalam waktu singkat,  sistem menggunakan logika machine, meski masih di back up dengan proses manual operator. Ada beberapa parameter yang harus terpenuhi :

  1. Sistem memiliki data base mengenai sistem Grouping, yaitu menyatukan item produk yang melalui jalur proses yang sama, ibaratnya anda harus memiliki jalur seperti rel kereta api, Sebanyak apapun variasi produk yang anda miliki, produksi sudah terbagi kedalam line-line / jalur imaginer, yang dapat teridentifikasi oleh sistem.
  2. Informasi ( data base ) mengenai capasitas  setiap line produksi.
  3. Informasi  ( data base ) mengenai lead time setiap line produksi.
  4. Informasi  (data base )stock material.

Dengan melihat sistem, PPIC secara manual dapat memperkirakan keamanan suplay material yang dieprlukan, dan segera membuka Purchase order jika dieprkirakan material tidak mencukupi. 

Input data Bill of material (BOM), memiliki  menu tersendiri, sehingga data base yang tersedia tidak hanya kondisi aktual stock real time, tetapi progressnya, mulai dari status : 1) purchase order (pembelian), 2) Arrive status ( tanggal kedatangan ). Informasi ini  progress ini sangat penting, karena sistem  hanya bisa melakukan alokasi order , jika status seluruh  component material  lokasinya sudah di factory.


Semoga bermanfaat.


Kunjungi juga;

http://dedylondong.blogspot.com/2012/04/memahami-fungsi-ppic-production.html

3 Tips Dasar Bagi Leader, Supervisor, Manajer PPIC

Berbicara mengenai PPIC, mungkin tak akan pernah habisnya. Selama bagian marketing dan produksi masih terus berputar. PPIC bisa disebut juga ilmu berkelanjutan dengan memperhatikan fokus kepada; penjadwalan, ketepatan delivery dan Stabilitas Kapasitas Produksi.

Berikut 3 Tips dasar bagi PPIC Leader ( Chief atau Manager level ) agar sukses dalam industri manufacture :

1. Memahami seluruh prosedure operasional terkait dengan produksi, inventory, logistic, marketing. Tidak hanya tekstual, tetapi kondisi actual wajib untuk dipahami. Knowledge ini akan sangat berguna dalam menganalisa permasalahan yang melibatkan beberapa bagian. Pemahaman mutlak akan prosedure menjamin rasa hormat personel dari bagian lain.

2. Memahami proses produksi dengan aktual & detail. Jika anda berfikir, bisa memahaminya dengan hanya mempelajari flowchart, Instruksi kerja, SOP, dll. Ini masih sangat kurang, Pemahaman anda sebagai orang PPIC harus sama baiknya dengan skill & knowledge Supervisor dan Manager Produksi bahkan lebih baik, jika PPIC berperan sebagai 'Rule Maker' . 

3. Positioning yang jelas dan tepat. PPIC bukanlah perpanjangan tangan Produksi dan Marketing. Untuk itu dengan dilandasi dua poin diatas, PPIC harus berada di posisi yang proporsional, dengan fokus pada target utama, yaitu ketepatan Delivery dan Stabilitas Capasitas Produksi.

Intinya dibutuhkan sikap yang dinamis serta mobile untuk dapat bekerja di department PPIC. Kecermatan, Ketepatan, Serta Controliing yang baik harus di lakukan oleh setiap individu yang bekerja dalam ruang lingkup PPIC ini, konsumsi komunikasi dari berbagai arah sangat membantu dalam mengambil informasi yang dibutuhkan di department anda.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Diberdayakan oleh Blogger.